Banyak mahasiswa hanya menumpang nama dengan embel-embel “MAHASISWA”.
Yang di katakan mahasiswa orang yang tingkatannya diatas dari SMA/SMK tetapi
kebanyakan para mahasiswa ini hanya menumpang nama “woy aku nih mahasiswa” dengan
bangga menyerukan gelar nya.
Apa tujuanmu meneruskan study di bangku kuliah ?
tentunya pasti agar mudah cari kerja, dapat kerja’an dengan posisi yang
berkelas dan kerja,anya nyaman dengan gaji yang tinggi dan pada intinya ingin
hidup enak iya gak ?
Tapi apa mungkin itu semua bisa di capai ? jika saat kuliah
hanya nongkrong, di kelas tidur, tugas copas semua, pelajaran tidak paham
semua, di kelas hanya diam terkesan numpang ABSEN, saat kuliah ga karuan tetapi
giliran DEMO ikut serta mengatas namakan Kampusnya, yang paling parah pada
bolos kuliah ! kalau itu yang terjadi trus cari ilmunya dibagian mana coba ? tidak
mungkin orang seperti itu akan sukses setelah lulus nanti. Itu mungkin penyebab
banyaknya lulusan kuliahan menganggur !
Ya mungkin itu yang lebih tepat untuk menggambarkan prilaku para mahasiswa
Mereka hanya mengincar IPK tinggi karena lowongan lowongan kerja biasanya
mematok IPK para pelamar kerja musti diatas 2,7 atau mungkin diatas 3,00
Trus kalau gak pernah belajar dari mana IPK 3,00 bisa didapat ?
Gak sulit kok cuman butuh keberuntungan saja
Para penganut faham ”orang bejo lebih baik daripada orang pintar” dengan
santainya mengamalkan motto hidupnya.
Tugas tinggal copas, ujian tinggal nyontek, bahkan ada yang sampai menggunakan
joki dalam membuat tugas.
Emang bener hasilnya nilai tinggi tapi kompetensi ?empty
Mungkin sekarang belum berpengaruh pada dirinya tapi nanti kalau sudah kerja
tapi gak bisa apa apa mau ditaruh dimana mukanya dengan background IPK tinggi
tapi gak bisa apa apa ?
Siapa yang rugi coba ???
Tapi terlepas dari semua itu ada juga yang bijaksana
Suatu ketika saya berbincang bincang dengan beberapa mahasiswa
secara tak langsung saya membuka percakapan dengan topik bahasan dapat apa si
mahasiswa di bangku kuliah itu
dari sekian orang yang saya tanyai dapat saya simpulkan kalau pola pikir mereka
itu bukan lagi pola pikir anak SD atau SMP yang hanya berkutat pada sebuah
angka sebagai tolak ukur kualitas mereka …..
Maksutnya gimana ?
maksutnya mereka tidak lagi bergantung pada hitam diatas putih (nilai ijazah)
meskipun mereka katakan itu juga penting sebagai bukti tertulis yang sah atas
kompetensi yang telah kita kuasai selama menuntut ilmu.
Tapi mereka lebih menilai kuliah itu membukakan fikiran mereka untuk lebih
aktif, kritis, berfikir luas secara menyeluruh dari berbagai sudut pandang dan
juga berpikir cerdas dan bijaksana sebagai tanda intelektualitas .
Juga mensinkronkan antara fikiran dengan prilaku
intinya kuliah itu lebih membentuk soft skill
setuju gak ?
”Berarti kompetensinya gak penting ?”
Jangan salah
Yang dimaksut disini kita musti menguasai semua secara seimbang antara
kompetensi dengan soft skill semua saling melengkapi
Kuliah bukan cuman untuk Kompetensi tinggi tapi soft skill rendah ataupun
sebaliknya
Terus bagaimana cara mendapatkan semuanya ?
Gampang kok kita hanya butuh pembagian aktifitas secara seimbang
Selain fokus dengan mata kuliah lengkapi kualitas diri kita dengan
berorganisasi, melatih kerjasama, manajemen ,bergaul dengan orang lain ….
Semua itu akan berdampak positif pada diri kita, membuat kepribadian kita yang
lebih unggul dan bijaksana karena selain kompetensi mata kuliah kita kuasai
kita punya nilai positif dari pengalaman organisasi
karena sesungguhnya dunia luar itu adalah dunia sosial
Dan kita sebagai manusia adalah mahluk sosial, jika kita tidak melatih hubungan
sosial mulai sa’at ini juga, kita akan kesulitan beradaptasi nantinya kalau
bertemu dengan lingkungan baru.
Teruslah belajar karena skill atau keahlian itu tumbuh dari pengalaman dan
jam terbang .